Hallo... Selamat malam...Posted in the night. But, if you read it in the morning, Selamat pagi. Tentatif lah yah :))
Actually, Idk what I want to write. Biasa hawa2 sok jurnalis tiba-tiba keluar tanpa permisi sama cerebrum dan cerebelum untuk memutuskan topik apa yang akan dibahas.
Baiklah, topik "udara" sajalah yah. Maksudnya bukan bahas mengenai udara dalam makna denotasi. Udara maksud saya diadaptasi dari sifatnya, dimana-mana dengan berbagai unsur didalamnya - include positive and negative. Secara deterministik, ngalor-ngidul. So, saya gak tanggung akibatnya kalo setelah kalian baca ini otak kalian juga jadi ikutan ngalor-ngidul yah :))
Beberapa hari yang lalu, disalah satu jaringan sosial, ada kicauan salah satu sahabat saya yang membuat saya seketika tertegun - aseekkk bahasa gue. Pret.
Kesannya sepele. Klise dan klasik. Tapi entah hormon dan syaraf otak saya yang mana bisa secara tiba-tiba memaknai frasa itu dengan amat baik - makna kata baik adalah salah satu bagian dari konsep relativitas Einstein.
Kondisi mental saya sebenarnya tidak dalam kondisi seperti keberadaan Challenger Deep di Palung Mariana 200 mil dari Guam di Samudra Psifik sedalam 10.911 m dibawah laut. Ribet yah? Hahaha. Intinya sedang tidak dalam kondisi rendah atau terpuruk banget pada saat itu. Hanya bifurkasi akibat efek chaos yang tiba-tiba hadir dalam hidup saya yang sudah sekian lama dijalani tanpa paham makna kata depresi. Praise The Lord. Tapi rasanya mengeluarkan sesuatu yang hiperbola di jejaring sosial kepada sahabat saya ini, malah jadi asik. Biasanya disautin aneh-aneh yang bikin berasa bahagia seperti habis makan enak dan gratis. Eh taunya cuma bales dengan frasa suci tersebut tapi maknanya...
ENJOY LIFE. Pemaknaan nisbi. Secara pintas yang saya tangkap dari frasa itu "Sayangi Dirimu". Hayoo tebak tagline iklan apa? GARNIER *dengan nada suara yang sebelas dua-belas sama narator acara horor kesurupan* Penasaran kan? Coba nanti cek pas ada iklannya yah. Ada suara narator iklannya pas di akhir. Gak bercanda loh ini. SKIIIPPPPPPPPPP...
Dengan segala penat hidup yang saya miliki saat itu, satu hal yang secara langsung tertanam dalam batin dan otak saya, "Sudah jangan dipusingin. Ikuti aja alur yang ada. Jangan cape-capein diri jadi peramal buat baca masa depan yang entah apa wujudnya". Kadang manusia terlalu khawatir dengan segala yang ada didepannya, yang padahal entah ada apa didepan sana juga gak tau. Yang bisa dilakukan sekarang hanya mengikuti alur si Pemberi Kehidupan dan berserah.
Sudah saya ceritakan perbedaan konsep pasrah dan berserah? Well, lemme tell you about it. Pasrah adalah kondisi dimana seseorang sudah tidak dapat berbuat apa-apa untuk situasi yang dihadapi lantas dia pergi tanpa mengingat bahwa ada satu lagi yang dapat dia lakukan, meminta kepada Sutradara Yang Di Atas untuk mengubah skenario hidupnya. Sedangkan berserah, berada dalam kondisi yang sama dengan perlakukan akhir yang berbeda. Meminta-Nya mengubah skenario hidup.
Dan yang saya lakukan adalah berserah. Setelah mendengar dan sok-sok memaknai frasa tersebut, saya hanya mencoba menyayangi diri dan organ megafungsi dalam tubuh saya dengan tidak cape-cape mikirin besok akan seperti apa. Nikmati. Enjoy. Kalo dulu saya pernah dengar, hidup itu sama kayak kamu diperkosa. Kalo gak bisa ngelawan ya nikmati saja. Sadis sih analoginya tapi bener.
Fokus pada hidupmu, dirimu. Ekspektasikan rendah tetapi berusahalah yang keras. Sisanya berdoa. Di kitab suci saya dibilang "Do your best and God will do the rest".
Jadi mulai sekarang ketimbang mikirin kekhawatiran saya akan hari esok mending saya nyalain AC, masuk kebawah selimut, pasang musik klasik, baca buku atau googling sampe isi otak saya muntah. Toh, kembali di kitab suci saya, dibilang juga "Kekhawatiranmu hari ini cukuplah untuk hari ini saja. Karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri". Tetap ada kesusahannya sih tapi dengan level dan variasi yang berbeda mungkin dan yang jelas gak ada yang tau. Bagi yang paham Teori Efek Kupu-Kupu Edward Norton Lorenz, ini beda kasus yah. Kalo itu lebih masuk ke paham Antisipatif dan lain waktu saya jelaskan.
Eh...Eh...Btw kok saya ngerasa tiba-tiba religius yah? Hahaha...Ilusi :)))
Pendek cerita, nikmati hidupmu dengan apa yang kau suka. Sayangi dirimu dengan apa yang baik untukmu, misal dengan pakai Garnier. Hahaha. Lakukan terbaik dengan mengekspektasikan serendah mungkin. Menghindari kekecewaan mendalam nantinya. Buang segala asumsimu tentang masa depan yang begitu stokastik. Kau bukan peramal. Jangan sotoy even about yourself. Sisanya, berdoalah. Dan segalanya akan terasa SEMPURNA - Hayoo tagline iklan apa lagi ini? Coba perhatiin kalo ada iklan yah :))) *yang penasaran jawaban ada di bagian bawah posting
Selamat menikmati hidup :)
Sambil selimutan dan ngunyah kastengel,
Johana Narwasti
@jojotobing
*ocyoR
1 comments:
bisa dijadiin skripsi nih mbak jows, mayan buat jadi latar belakang :D
Post a Comment